OKI | Lingkarpenanews.com – Penjualan minyak mentah atau minyak Cong secara terbuka di Desa Tugu Mulyo, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, dikeluhkan masyarakat karena berdampak negatif. Salah satu tempat penjualan minyak tersebut berada di kediaman Na'im, yang secara terang-terangan menjual minyak Cong secara bebas.
Tim media mencoba mendatangi rumah Na'im untuk mendapatkan konfirmasi. Dalam pertemuan tersebut, Na'im menjelaskan bahwa dirinya sudah tidak lagi menjual minyak Cong dalam skala besar karena sepinya pembeli. "Dalam satu minggu ini, saya hanya mengambil satu tangki, itu pun kami bagi-bagi dengan rekan-rekan kami," jelasnya.
Namun, dalam pertemuan tersebut, seorang pria yang mengaku sebagai kakak Na'im, yang bernama Badar, datang dan mencoba mengalihkan pembicaraan. Badar seolah-olah memback-up bisnis penjualan minyak Cong yang dijalankan oleh adiknya. Ia bahkan mengaku sebagai seorang jurnalis dan berkata, "Tangan saya sudah kapalan, puluhan tahun saya menjadi media," ucap Badar.
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai peran Badar, apakah ia berperan sebagai kakak, seorang jurnalis, atau memback-up bisnis ilegal penjualan minyak Cong tersebut.
Tidak hanya itu, Na'im juga sempat menawarkan uang sebesar Rp200.000 kepada tim media sebagai pengganti biaya transportasi. "Ini untuk ganti minyak Mas, yang sudah jauh-jauh datang dari Mesuji, Lampung, ke Desa Tugu Mulyo," jelasnya.
Tim media berharap dan mendesak pihak kepolisian, khususnya Polda Sumatera Selatan, untuk segera menindak tegas praktik penjualan dan pengolahan minyak Cong di wilayah tersebut. Dalam hal ini, bukan hanya Pertamina yang dirugikan, tetapi juga masyarakat yang sering mengalami kerusakan kendaraan akibat penggunaan minyak Cong yang dicampur dengan minyak Pertamina dan dijual di kios-kios eceran.
- Pewarta: Sandi
- Editor: Rizki R